Armada Terbatas, 40 Persen Sampah di Kabupaten Tangerang Terlantar

TANGERANG | ANTERO NEWS - Bupati Tangerang M. Maesyal Rasyid mengungkapkan bahwa 40 persen dari total produksi sampah harian di wilayahnya tidak terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin. Hal ini disebabkan keterbatasan armada pengangkut dan peralatan yang dimiliki pemerintah daerah.
Pernyataan ini disampaikan Maesyal dalam rapat koordinasi (rakor) pengelolaan sampah di wilayah Banten yang digelar di Gedung Pendopo Gubernur Banten, KP3B, pada Jumat, 12 September 2025.
Menurutnya, jumlah sampah di Kabupaten Tangerang mencapai 2.500 hingga 2.700 ton per hari. Namun, kapasitas angkut yang ada saat ini belum mampu menangani seluruh volume tersebut.
“Itu belum semua dibawa ke TPA Jatiwaringin, tapi kami keterbatasan angkutan dan alat-alat,” ungkap Maesyal.
Penyebab Utama dan Dampaknya
Maesyal merinci, dari total volume sampah harian, hanya sekitar 60 persen yang berhasil diangkut ke TPA. Sisanya, sebanyak 40 persen, kerap ditemukan menumpuk di pinggir jalan.
Ia juga menyoroti pola pikir sebagian masyarakat yang masih membuang sampah di sembarang tempat dengan asumsi akan diangkut oleh pemerintah.
“Mindset masyarakat yang buang sampah di jalan, nanti akan diangkut pemerintah, tapi memang kami (kekurangan) angkutan,” ujarnya.
Anggaran Rp15 Miliar untuk TPA
Menyikapi kondisi ini, Pemkab Tangerang telah mengalokasikan dana sebesar Rp15 miliar dari Anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) untuk memperbaiki pengelolaan TPA Jatiwaringin. Maesyal menilai sistem pembuangan terbuka (open dumping) sudah tidak lagi memadai.
“Anggaran itu untuk pembangunan jalan akses dan lain-lain,” jelasnya dalam rakor yang turut dihadiri Gubernur Banten Andra Soni dan Sestama Kementerian LHK RI, Rosa Vivien Ratnawati.
Dana tersebut akan difokuskan untuk pembangunan infrastruktur vital di TPA, seperti jalan akses, fasilitas pemadatan sampah, serta instalasi kolam lindi untuk mengelola air sampah.
Status Terkini:
Pemkab Tangerang akan segera merealisasikan penggunaan anggaran Rp15 miliar untuk memulai pembangunan infrastruktur di TPA Jatiwaringin. Langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan sampah dan secara bertahap mengatasi masalah sampah yang tidak terangkut.
Penulis: Fuad