Harga Cabai dan Bawang Meroket di Pasar Rangkasbitung

Daftar Isi

Harga Cabai dan Bawang Meroket di Pasar Rangkasbitung

SERANG | ANTERO NEWS
– Harga cabai dan bawang di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, melonjak tajam dalam sepekan terakhir, diduga akibat pasokan yang berkurang akibat cuaca ekstrem dan gagal panen.

Lonjakan harga ini paling terasa pada komoditas cabai oranye yang kini menembus Rp78 ribu per kilogram, naik signifikan dari pekan sebelumnya. Cabai merah besar dijual Rp60 ribu/kg, cabai keriting Rp48 ribu/kg, dan cabai rawit hijau Rp55 ribu/kg.

Tak hanya cabai, harga bawang merah juga merangkak naik menjadi Rp50 ribu per kilogram, sedangkan bawang putih menyentuh Rp36 ribu per kilogram.

Dampak Langsung ke Pedagang Kecil

Reni, seorang pedagang nasi di kawasan Rangkasbitung, mengaku kelimpungan menghadapi kenaikan harga cabai.

“Saya biasa beli cabai oranye satu kilo per hari. Sekarang bisa sampai Rp78 ribu. Jadi bingung harus naikin harga nasi atau nggak,” ujar Reni saat ditemui, Rabu (16/7/2025).

Menurutnya, cabai adalah bahan wajib dalam menu masakan sehari-hari. “Biasanya pelanggan suka pedas, tapi sekarang sambalnya jadi dikit. Takut pelanggan kecewa,” imbuhnya.

Pasokan Seret, Petani Gagal Panen

Meti, pedagang sayur di Pasar Rangkasbitung, menyebut kenaikan harga sudah berlangsung sejak sebelum Idul Adha.

“Dari awal bulan sudah naik, tapi sekarang makin parah karena pasokan berkurang,” kata Meti.

Menurutnya, kelangkaan stok terjadi karena banyak petani mengalami gagal panen akibat cuaca yang tak menentu.

“Petani bilang hasil panennya turun. Otomatis pasokan sedikit, harga naik,” jelasnya.

Meti juga mengeluhkan seringnya pedagang menjadi sasaran kekesalan pembeli.

“Kami cuma jual sesuai harga dari agen. Tapi pembeli malah marah ke kami. Kami juga rugi kalau dagangan nggak laku,” ujarnya.

Pemerintah Diminta Turun Tangan

Para pedagang berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan harga bahan pokok, khususnya cabai dan bawang, yang sangat memengaruhi usaha mikro seperti warung makan.

“Kami pedagang kecil cuma bisa pasrah. Kalau terus naik, bisa-bisa jualan kami nggak laku,” kata Reni.

Update Terbaru: Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Dinas Perdagangan Kabupaten Lebak terkait langkah stabilisasi harga di Pasar Rangkasbitung.