Kelurahan Sepang Ultimatum Pengusaha: Jangan Cuma Jual Rumah, Lalu Kabur!

Daftar Isi

Kelurahan Sepang Ultimatum Pengusaha: Jangan Cuma Jual Rumah, Lalu Kabur!

ANTERO ANTERO
- Kelurahan Sepang menggelar rapat koordinasi bersama para pelaku usaha properti dan perusahaan yang beroperasi di wilayahnya pada Selasa, 6 Mei 2025.

Acara yang berlangsung di aula Kelurahan Sepang ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Wali Kota Serang untuk mendata seluruh pelaku usaha di tingkat kelurahan serta membangun kolaborasi yang solid antara pemerintah dan sektor swasta.

Rapat ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dan pemangku kepentingan, antara lain:

  • Edy Santoso, Anggota DPRD Kota Serang dari Partai Gerindra sekaligus Ketua Bapemperda,
  • Mamat Rahmat, Camat Taktakan,
  • Perwakilan Dinas PUPR bidang tata air,
  • Ketua Forum RT dan RW Kelurahan Sepang.

Sementara dari pihak pengusaha, hadir perwakilan dari:

  • Sepang Mountain Residence,
  • Samaji Asri,
  • PT Juhdi Sakti.

Namun demikian, dua pengembang besar, yakni Green Valley dan Citraland, tercatat tidak hadir. Lurah Sepang, Ekayana, menyampaikan bahwa pihaknya akan menjadwalkan pertemuan lanjutan dengan mengundang langsung para pengembang tersebut.

"Kami ingin semua pelaku usaha bisa terlibat aktif dalam pembangunan wilayah. Jika belum sempat hadir, akan kami undang secara langsung dalam agenda berikutnya," ujar Ekayana.

Tanggung Jawab Sosial Jadi Sorotan Utama

Dalam sambutannya, Edy Santoso menekankan pentingnya kolaborasi jangka panjang antara pengusaha dan pemerintah kelurahan, terutama dalam menghadapi dampak pertumbuhan kawasan hunian.

“Ketika kawasan berkembang, berbagai persoalan akan muncul. Mulai dari administrasi kependudukan, pemekaran RT/RW, hingga persoalan lingkungan dan fasilitas umum. Semua itu berujung di kelurahan,” jelas Edy.

Ia juga menyoroti praktik pengembangan properti yang kerap menimbulkan masalah baru, seperti perubahan saluran air tanpa izin atau penyediaan fasum dan fasos yang tidak sesuai standar.

“Kita tidak ingin ada pengembang yang setelah proyek selesai justru meninggalkan tanggung jawab. Pemerintah dan masyarakat yang akhirnya menanggung dampaknya,” tegasnya.

Pemerintah Butuh Dukungan Dunia Usaha

Senada dengan itu, Camat Taktakan Mamat Rahmat menyampaikan bahwa data pelaku usaha sangat dibutuhkan agar kolaborasi pembangunan dapat terwujud secara maksimal.

“Pemerintah Kota Serang sedang mendorong perubahan besar. Peran aktif pengusaha menjadi penting dalam mendukung program strategis Wali Kota dan Wakil Wali Kota,” ujarnya.

Kolaborasi Berkelanjutan untuk Pembangunan yang Inklusif

Rapat ini menjadi langkah awal membangun komunikasi dan koordinasi antara pemerintah kelurahan dan pelaku usaha. Kolaborasi yang berkelanjutan dinilai penting untuk menciptakan pembangunan yang inklusif, tertib, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas.

Harapan ke depan: dunia usaha tidak hanya berperan sebagai pelaku ekonomi, tetapi juga mitra strategis dalam pembangunan wilayah yang berkelanjutan.

Penulis: Nur